KEPEMIMPINAN
MEMAHAMI KANDUNGAN SURAT AN-NISA’ : 144
Q.S. AN-NISA’ 144
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا
تَتَّخِذُوا الْكٰفِرِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِ الْمُؤْمِنِيْنَ ۚ
اَتُرِيْدُوْنَ اَنْ تَجْعَلُوْا لِلّٰهِ عَلَيْكُمْ سُلْطٰنًا مُّبِيْنًا ﴿النساء
: ۱۴۴﴾
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu
menjadikan orang-orang kafir sebagai pemimpin selain dari orang-orang mukmin.
Apakah kamu ingin memberi alasan yang jelas bagi Allah (untuk menghukummu)?
(QS. An-Nisa': 144)
Kosa kata |
|||
يٰٓاَيُّهَا |
Wahai |
الْمُؤْمِنِيْنَ |
Orang-orang beiman |
الَّذِيْنَ |
Orang-orang |
اَتُرِيْدُوْنَ |
Apakah kalian ingin |
اٰمَنُوْا |
Mereka beriman |
اَنْ
تَجْعَلُوْا |
Kalian membuat |
لَا
تَتَّخِذُوا |
Jangan kalian jadikan |
لِلّٰهِ |
Bagi Allah |
الْكٰفِرِيْنَ |
Orang-orang kafir |
عَلَيْكُمْ |
Atas kalian |
اَوْلِيَاۤءَ |
Para pemimpin |
سُلْطٰنًا |
Alasan |
مِنْ
دُوْنِ |
Dari selain |
مُّبِيْنًا |
Jelas |
Makna Kosa kata
1). Kata (الْكٰفِرِيْنَ
), orang-orang yang mantap kekafiranya, terambil dari kata ( كفر) kafara yang pada mulanya berarti
menutup. Al Qur›an menggunakan
kata tersebut untuk berbagai makna yang masing-masing
dapat dipahami sesuai
dengan kalimat dan konteksnya. Konteks ayat ini adalah
larangan menjadikanorang yang mantap dalam kekafiranya sebagai wali / penolong dan atau pemimpin, karena boleh jadi ia
mendustakan ajaran islam atau bahkan menjadi musuh islam.
2). Kata (اَوْلِيَاۤءَ ) adalah bentuk jamak dari kata
Wali yang berarti teman yang akrab, juga berarti pelindung atau penolong.
3). Penggunaan kata (اَتُرِيْدُوْنَ ),
aturiduna/maukah kamu pada firman-Nya: Maukah kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah. Redaksi
demikian yang dipilih
bukan kata apakah kamu menjadikan, untuk menekankan
betapa hal tersebut sangat buruk. Baru pada tingkat mau saja mereka telah
dikecam, apalagi jika
benar-benar telah dilaksanakan.
Mari Memahami QS. An-Nisâ’: 144
Dalam kaitan dengan ayat 144 surat
An Nisa’ ini, fokus pembahasan adalah larangan terhadap orang kafir sebagai
pemimpin umat Islam jika masih ada darimuslim yang dapat dijadikan pemimpin.
Ayat ini merupakan kecaman keras bagiyang menjadikan orang-orang kafir
teman-teman akrab, tempat menyimpan rahasiadan termasuk mengangkat mereka
menjadi pemimpinnya orang-orang beriman.Sesungguhnya agama Islam tidak melarang
dalam bergaul secara harmonis
dan wajar atau bahkan memberi bantuan kemanusiaan terhadap orang kafir.
Allahmembolehkan kaum muslimin
bersedekah untuk non muslim dan menjanjikan ganjaran untuk yang bersedekah sebagaimana
penjelasan QS. Al-Baqarah: 272
Menurut Al Raghib Al-Ishfahaniy,
kafir yang terbesar adalah kekafiran dengan tidak mempercayai keesaan Tuhan,
syariat dan kenabian para rasul-Nya.
Selain kekafiran tersebut Al Qur’an juga menggunakan beberapa istilah yang dapat dikategorikan sebagai bentuk
kekafiran, diantaranya
1. mengingkari keesaan Allah dan kerasulan Nabi SAW. (QS. Saba’
(34):3)
وَقَالَ
ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَا تَأْتِينَا ٱلسَّاعَةُ ۖ قُلْ بَلَىٰ وَرَبِّى
لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ ۖ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِى
ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَلَا فِى ٱلْأَرْضِ وَلَآ أَصْغَرُ مِن ذَٰلِكَ وَلَآ أَكْبَرُ
إِلَّا فِى كِتَٰبٍ مُّبِينٍ
Terjemah: Dan orang-orang yang kafir berkata:
"Hari berbangkit itu tidak akan datang kepada kami". Katakanlah:
"Pasti datang, demi Tuhanku Yang Mengetahui yang ghaib, sesungguhnya
kiamat itu pasti akan datang kepadamu. Tidak ada tersembunyi daripada-Nya
sebesar zarrahpun yang ada di langit dan yang ada di bumi dan tidak ada (pula)
yang lebih kecil dari itu dan yang lebih besar, melainkan tersebut dalam Kitab
yang nyata (Lauh Mahfuzh)",
2. tidak mensyukuri nikmat Allah, seperti Q.S Ibrahim
ayat : 7
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ
ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي
لَشَدِيدٌ
Tarjamah : Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu
memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih".
3. tidak mengamalkan tuntunan Allah walau
mempercayainya, QS. Al Baqarah (2): 85
ثُمَّ أَنْتُمْ هَٰؤُلَاءِ تَقْتُلُونَ أَنْفُسَكُمْ
وَتُخْرِجُونَ فَرِيقًا مِنْكُمْ مِنْ دِيَارِهِمْ تَظَاهَرُونَ عَلَيْهِمْ
بِالْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَإِنْ يَأْتُوكُمْ أُسَارَىٰ تُفَادُوهُمْ وَهُوَ
مُحَرَّمٌ عَلَيْكُمْ إِخْرَاجُهُمْ ۚ أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ۚ فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَٰلِكَ
مِنْكُمْ إِلَّا خِزْيٌ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۖ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَىٰ
أَشَدِّ الْعَذَابِ ۗ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ
عَمَّا تَعْمَلُونَ
Tarjamah Kemudian kamu (Bani Israil)
membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir segolongan daripada kamu dari
kampung halamannya, kamu bantu membantu terhadap mereka dengan membuat dosa dan
permusuhan; tetapi jika mereka datang kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka,
padahal mengusir mereka itu (juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman kepada
sebahagian Al Kitab (Taurat) dan ingkar terhadap sebahagian yang lain? Tiadalah
balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu, melainkan kenistaan dalam
kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang
sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.
Ahmad Turmudi Zhein
Tidak ada komentar:
Posting Komentar