Kamis, 29 Juli 2021

MENGENAL AL-QUR’AN TENTANG KANDUNGAN DAN KEASLIAN AL-QURAN

 

MENGENAL AL-QUR’AN

KANDUNGAN DAN KEASLIAN AL-QURAN

 

1. Kandungan Al-Quran

Al-Qur’an mengandung petunjuk yang menjamin kebahagiaan manusia baik  lahir maupun batin, di dunia maupun akhirat jika mampu mengamalkan apa-apa yang terkandung di dalamnya secara ikhlas, konsisten, dan menyeluruh (kaffah). Kenapa para Sahabat dikatakan sebagai “generasi terbaik”? Di antara faktor penyebabnya adalah karena mereka mengamalkan al-Qur`an yang diantara kandungannya adalah nilai-nilai luhur pembentukan mental dan karakter sesuai yang dituntunkan Allah Swt..

Kandungan al-Qur`an mencakup banyak hal, dari hubungan manusia dengan Allah Swt. hubungan antar-manusia dan hubungan dengan alam semesta. Menurut Muhammad Abduh (w. 1323 H/1905 M) dalam Tafsir al-Manar, kandungan al-Qur`an terdiri dari:

a.  At-Tauhid (Ajaran Ketauhidan)

Secara etimologi akidah berarti kepercayaan atau keyakinan. Bentuk jamak Akidah (‘Aqidah) adalah aqa’id. Akidah juga disebut dengan istilah keimanan. Orang yang berakidah berarti orang yang beriman (Mukmin). Akidah secara terminologi didefnisikan sebagai suatu kepercayaan yang harus diyakini dengan sepenuh hati, dinyatakan dengan lisan dan dimanifestasikan dalam bentuk amal perbuatan.  Akidah Islam adalah keyakinan berdasarkan ajaran Islam yang bersumber dari Al Quran dan hadits.

Seorang yang menyatakan diri berakidah Islam tidak hanya cukup mempercayai dan meyakini keyakinan dalam hatinya, tetapi harus menyatakannya dengan lisan dan harus mewujudkannya dalam bentuk amal perbuatan (amal shalih) dalam kehidupannya sehari-hari. Inti pokok ajaran akidah adalah masalah tauhid, yakni keyakinan bahwa Allah Maha Esa. Setiap Muslim wajib meyakini ke-Maha Esa-an Allah. Orang yang tidak meyakini ke-Maha Esa-an Allah Swt. berarti ia kafir, dan apabila meyakini adanya Tuhan selain Allah SWT dinamakan musyrik.

Dalam akidah Islam, di samping kewajiban untuk meyakini bahwa Allah SWT itu Esa, juga ada kewajiban untuk meyakini rukun-rukun iman yang lain. Tidak dibenarkan apabila seseorang yang mengaku berakidah/beriman apabila dia hanya mengimani Allah saja, atau meyakini sebagian dari rukun iman saja.  Rukun iman yang wajib diyakini tersebut adalah: iman kepada Allah SWT, iman kepada malaikat-malaikat Allah, iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Rasul-Rasul, iman kepada hari akhir, dan iman kepada Qadla’ dan Qadar.

b.  Al-Wa’d wal Wa’id (janji terhadap mereka yang taat dan peringatan bagi yang membangkang)

Dalam Islam, hukum sebagai salah satu isi pokok ajaran Al Quran berisi kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar dan menyeluruh bagi umat manusia.  Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman kepada umat manusia agar kehidupannya menjadi adil, aman, tenteram, teratur, sejahtera, bahagia, dan selamat di dunia maupun di akhirat kelak.  Sebagai sumber hukum ajaran Islam, Al Quran banyak memberikan ketentuan-ketentuan hukum yang harus dijadikan pedoman dalam menetapkan hukum baik secara global (mujmal) maupun terperinci (tafsil) 

c.  Al-‘Ibadah (Ibadah)

Ibadah berasal dari kata 'abada-ya'budu-'abadan artinya mengabdi atau menyembah. Yang dimaksud ibadah adalah menyembah atau mengabdi sepenuhnya kepada Allah SWT dengan tunduk, taat dan patuh kepada-Nya.  Ibadah merupakan bentuk kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh perasaan yakin terhadap kebesaran Allah SWT, sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.  Karena keyakinan bahwa Allah Swt. mempunyai kekuasaan mutlak.

Dalam Al Quran dijelaskan bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah Swt.  Firman Allah SWT: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.” (QS. Adz Dzariyaat  : 56).

Manusia harus menyadari bahwa dirinya ada karena diciptakan oleh Allah SWT. Karena itu, manusia harus sadar bahwa dia membutuhkan Allah SWT, dan kebutuhan terhadap Allah WT. Hal itu diwujudkan dengan bentuk beribadah kepada-Nya.

Ibadah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : ibadah mahdhah dan ghairu mahdhah. Ibadah mahdhah artinya ibadah khusus yang tata caranya sudah ditentukan, seperti: shalat, puasa, zakat dan haji.  Sedangkan ibadah ghairu mahdhah artinya ibadah yang bersifat umum, tata caranya tidak ditentukan secara khusus, yang bertujuan untuk mencari ridha Allah SWT, misalnya: silaturrahim, bekerja mencari rizki yang halal diniati ibadah, belajar untuk menuntut ilmu, dan sebagainya 

d.  Sabilus Sa’adah (Penjelasan tentang jalan menuju kebahagian dunia dan akhirat)

            AlQuran menerangkan pola-pola kehidupan yang benar dan tutuntan untuk menjalaninya bahkan Al-Quran lebih jauh menerangkan adanya kehidupan setelah kematian yang dinamakan dengan kehidupan akhirat.

            Sebagaimana Islam mengajarkan akan akan adanya tahapan alam kehidupan yang dilalui manusia yakni : Alam Azali, Alam Rahim, Alam Dunia, Alam Kubur dan Alam Akhirat

e.  Al-Qaṣ aṣ (kisah-kisah umat terdahulu)

Isi kandungan Al Quran berikutnya tentang sejarah atau kisah umat pada masa lalu. untuk menjadi ‘ibrah (pelajaran) bagi umat Islam.  Ibrah tersebut kemudian dapat dijadikan dapat menjadi petunjuk untuk dapat menjalani kehidupan agar senantiasa sesuai dengan petunjuk dan keridhaan Allah SWT.

 لَقَدْ كَانَ فِيْ قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّاُولِى الْاَلْبَابِۗ مَا كَانَ حَدِيْثًا يُّفْتَرٰى وَلٰكِنْ تَصْدِيْقَ الَّذِيْ بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيْلَ كُلِّ شَيْءٍ وَّهُدًى وَّرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُّؤْمِنُوْنَ

“Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang mempunyai akal. (al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan (sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yusuf [12]: 111).

Ulama lain menyebutkan bahwa kandungan al-Qur`an adalah akidah, syari’ah, dan  akhlak, sedang yang lain lagi ada yang mengatakan bahwa kandungan al-Qur`an adalah ketauhidan, hukum dan peringatan.

 

2. Bukti Keaslian Al-Quran

    Al-Qur’an dijamin keotentikannya oleh Allah. Ia adalah kitab yang selalu dipelihara oleh Allah. Sebagaimana difirmankan dalam QS. Al-Ḥijr [15]: 9:

إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا ٱلذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُۥ لَحَٰفِظُونَ


Artinya: Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan al-Qur`an, dan sesungguhnya Kami benar benar memeliharanya.

    Demikianlah Allah menjamin keotentikan al-Qur`an, jaminan yang diberikan atas  dasar kemahakuasaan dan kemahatahuan-Nya. Dengan jaminan ayat di atas, setiap umat Islam wajib percaya bahwa apa yang dibaca dan didengarnya tidak berbeda sedikit pun dengan apa yang pernah dibaca, didengar Rasulullah Saw. dan para Sahabat dan tidak pernah terjadi perubahan.

M. Quraish Shihab (mufassir Indonesia dan penulis Tafsir al-Misbah) mengatakan bahwa Dr. Musthafa Mah mud yang mengutip pendapat Rasyad Khalifah, mengemukakan bahwa dalam al-Qur`an sendiri terdapat bukti-bukti akan keasliannya.

Diantara bukti buktinya adalah huruf-huruf hijaiyah yang terdapat pada awal beberapa surat (al-aḥruf almuqaṭ ṭa’ah). Jumlah keseluruhan dari al-aḥruf al-muqaṭṭa’ah yang terdapat dalam satu surat tersebut habis jika dibagi dengan angka 19

Rasyad Khalifah mengambil angka 19 dari ayat QS. Al-Muddassir [74] ayat ا 30 : عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ Artinya “di atasnya ada sembilan belas ( Malaikat penjaga ) Ayat ini turun dalam konteks  “ancaman terhadap seorang yang meragukan kebenaran al-Qur`an”. Angka 19 juga merupakan jumlah keseluruhan dari huruf dari kalimat basmalah

 

Berikut contohnya:

a.  Huruf qaf (ق) yang merupakan awal dari surat Qaf (ق), ditemukan terulang sebanyak 57 kali atau sama dengan hasil perkalian 19 X 3.

b.  Huruf-huruf kaf, ha’, ya’, ‘ain, ṣ ad, (كهيعص) dalam surat Maryam, ditemukan sebanyak  798 kali atau sama dengan hasil perkalian 19 X 42.

c.  Huruf nun (ن) awal surat Al-Qalam (القلم), ditemukan sebanyak 133 kali atau sama  dengan hasil perkalian 19 X 7.

d.  Huruf (ya’) dan (sin) pada surat Yasin ( يسى ) masing-masing ditemukan sebanyak 285  kali atau sama dengan hasil perkalian 19 X 15.

e.  Hurur Ṭa dan ha pada surat Ṭaha (طه) masing-masing berulang sebanyak 342 kali,  atau sama dengan hasil perkalian 19 X 18.

f.  Huruf-hurur ḥa dan mim pada surat Ha mim (حم ) masing-masing berjumlah 2.166  yang kesemuanya merupakan perkalian 19 X 114.

Bilangan-bilangan tersebut oleh Rasyad Khalifah dijadikan salah satu bukti keotentikan al-Qur`an. Menurutnya, seandainya ada ayat yang berkurang, bertambah atau diganti kata atau kalimatnya, maka tentu perkalian-perkalian tersebut tidak akan berfungsi dan akan hilanglah sisi keunikan al-Qur`an.

By. Ahmad Turmudi, S.Ag
Guru Tafsir Ilmu Tafsir MA. Alhidayah Kendal


33 komentar:

  1. Nama:Silfia Amantin
    Kelas:X IIK

    BalasHapus
  2. Nama:zani yaminus zabat
    Kelas:x iik

    BalasHapus
  3. Nama:Amalia dwi aryani
    Kelas:x

    BalasHapus
  4. Nama:Ni'matur Rohmah
    KLS:X IIK

    BalasHapus
  5. Nama:Salma nazilatunni'mah
    Kls:x IIK

    BalasHapus
  6. Nama: Siti Khoirotun Nisa'
    Kelas:X IIK

    BalasHapus
  7. Nama:Arifah Nur Imamma
    Kelas:X IIK

    BalasHapus
  8. Nama: Salwa Nazilatunni'mah
    KlS : IIK

    BalasHapus
  9. Nadiya Alfi Rahma Auliya
    X IIK

    BalasHapus
  10. Nama : Azza Rahma Sari
    Kelas: X IIK

    BalasHapus
  11. Suci Lailatul Nafiah
    Nadiya Alfi Rahma Auliya
    Yuke Ayu Nadiffah
    X IIK

    BalasHapus
  12. Winda Mufidatul Magfiroh
    10 K

    BalasHapus
  13. Nama:Evigel delia agustiana
    Kelas:X iik

    BalasHapus
  14. Nama : khoirul mostofa
    Kls : X

    BalasHapus
  15. Nama: Imroatus Sa'adah
    Kelas: X iik

    BalasHapus
  16. Nama : Nisa Rahmawati Putri
    Kelas : X IPA

    BalasHapus
  17. Nama : Nafisa Naila Husna
    Kelas : X IPA

    BalasHapus
  18. Nama :Bunga Nanda Sri lestari
    Kelas:X IPA

    BalasHapus
  19. Nama:kifna khairotul virda
    Kelas:x ipa

    BalasHapus
  20. Nama: Muhammad Maghfur Abdul Qohhar
    Kelas:X IPA

    BalasHapus
  21. Nama:Ahnia imroatul mufidah
    Kelas:10 IPA

    BalasHapus
  22. Nama : EKA WIYANI RAMADHANI MAY
    Kelas : X IPA

    BalasHapus
  23. Nama: Alvina Jenni salsabila
    Kelas: XIpa

    BalasHapus
  24. Nama : Syifa' Ainurrohmah
    Kelas: X MIA

    BalasHapus
  25. Nama : Aufa Aulia Rahma
    Kelas: X MIA

    BalasHapus
  26. Nama : Nazira Karunia
    Kelas: X MIA

    BalasHapus
  27. Nama :Annisa putri lestari
    Kelas:X IPA

    BalasHapus
  28. Nama : Angger Wulung Prakoso
    Kls : X MIA

    BalasHapus