Rabu, 28 Juli 2021

TAAT PADA ALLAH DAN ROSUL-NYA KUNCI HIDUP BAHAGIA



 

TAAT PADA ALLAH DAN ROSUL-NYA

KUNCI HIDUP BAHAGIA

 

1.  Ayo Membaca Surah An-Nisa` [4] ayat 80 dengan tartil

مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا

 

Mufrodat

Arti

Mufrodat

Arti

Mufrodat

Arti

مَّن

Siapa saja

يُطِعِ

Mentaati

ٱلرَّسُولَ

Utusan

فَقَدْ

Maka Sungguh

أَطَاعَ

Telah taat

ٱللَّهَ

Allah

وَمَن

Dan Siapa

تَوَلَّىٰ

Berpaling

فَمَآ

Maka tidak

أَرْسَلْنَٰكَ

Aku mengutusmu

عَلَيْهِمْ

Atas mereka

حَفِيظًا

Sebagai penjaga


2. Terjemah :

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

3.  Ayo Memaknai Mufradat Penting

Kalimat . مَّن يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللهَ ۖ

(Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah) Ayat ini menjelaskan bahwa ketaatan kepada Rasulullah merupakan ketaatan kepada Allah karena Rasulullah tidak memerintahkan kecuali apa dengan apa yang diperintahkan Allah, dan tidak melarang sesuatu kecuali terhadap apa yang dilarang oleh Allah, karena ketaatan kepada orang yang diutus merupakan ketaatan kepada yang telah mengutusnya. 

Kalimat  وَمَن تَوَلَّىٰ

( Dan barangsiapa yang berpaling) Yakni yang berpaling dari ketaatan kepadamu (Muhammad) maka sebenarnya mereka telah bermaksiat dan menentang kepada Allah

Kalimat فَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا

maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi  pemelihara bagi mereka. Dimaksudkan agar Rasul Saw. tidak menggebu nggebu dalam berdakwah terhadap mereka dan merasa bersalah jika manusia tidak beriman. Hal ini dimaksudkan untuk meringankan beban yang sedemikian besar yang ditanggung oleh Rasulullah SAW.

5.  Ayo Memahami

        Ananda mari kita pelajari uraian berikut ini dan lebih baik lagi jika ananda  juga menggali informasi dengan mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya! Perintah atau larangan yang berasal dari Rasulullah dalam perkara-perkara di luar agama hukumnya bukan wajib atau haram. Ketaatan kepada Rasulullah  adalah juga merupakan satu bentuk ketaatan kepada Allah. Pada dasarnya, ketaatan  kepada Rasulullah ini seharusnya bukanlah berangkat dari al-Qur`an semata, akan tetapi hal ini karena sosok beliau yang ideal untuk diteladani. Beliau bergelar al- Amin sejak sebelum menerima risalah, mufassir al-Qur`an, mufti (pemberi fatwa), hakim, khalifah atau pemimpin, suami, bapak dan pribadi atau individu yang akhlaknya sangat mulia. Bahkan Allah menegaskan akan kemuliaan akhlak beliau dalam QS. Al-Qalam [68] ayat 4 :

 وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيْمٍ 

Artinya: dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.

Setelah al-Qur`an, seorang peneliti barat Michael H. Hart, yang menulis “100 Tokoh Yang Paling Berpengaruh” pada tahun 1978, menempatkan Rasulullah Muhammad pada peringkat pertama, Nabi Isa menempati peringkat ketiga, sedangkan Isaac Newton peringkat kedua. Rasulullah bukanlah sosok yang otoriter. Beliau menerima pendapat, ide dan masukan para sahabat sesuai dengan kompetensi atau keahlian mereka masingmasing, misalnya di bidang pertanian atau pertahanan. Menurut sejarah, para

Sahabat bertanya terlebih dahulu apakah perintah atau larangan itu dari Allah atau pendapat Rasulullah sendiri. Jika dari Allah maka mereka menaati tanpa raguragu dan jika ini pendapat Rasulullah pribadi maka para sahabat baru memberikan pendapat-pendapat mereka. Sebagaimana ketika Rasulullah menentukan tempat untuk pertahanan ketika peperangan Badar, beliau menerima ide seorang sahabat yang bernama Sa’d ibn Muaz dan ide Salman Al-farisi pada saat perang Khandaq.

Contoh lain, pada perundingan Hudaibiyah, sebagian besar sahabat berat hati menerima rincian perjanjian itu. ‘Umar bin Khaṭṭab secara tegas mempertanyakan mengapa syarat perjanjian itu diterima. Akhirnya semua terdiam dan menerima dengan lapang dada setelah Rasulullah bersabda “Aku adalah utusan Allah“. Demikian para sahabat membedakan kedudukan beliau sebagai rasul dan pribadi.

Ayat ini juga menegaskan agar Rasulullah tidak perlu mengambil tindakan kekerasan atau memaksa orang-orang untuk taat, karena pada hakekatnya beliau diutus bukanlah sebagai penjaga amal-amal perbuatan mereka. Beliau diutus hanya untuk menyampaikan berita gembira dan peringatan. Sedangkan, imbalan bagi orang-orang yang tidak mau taat adalah terserah kepada Allah, hendak diberi ganjaran dan ataukah mendapatkan hukuman. Beriman atau tidaknya seseorang  bukanlah karena paksaan akan tetapi kesadaran setelah melalui proses berfikir.

Pada hakekatnya, perintah dan larangan Allah adalah wujud kasih sayang-Nya kepada kita. Allah memberi kita perintah karena Allah tahu betul bahwa apa yang diperintahkan-Nya itu bermanfaat bagi manusia. Allah memerintahkan kita shalat, puasa, menolong orang lain, berbuat jujur, menjaga kebersihan jasmani dan ruhani, dan perintah-perintah yang lain karena semua itu dibutuhkan manusia. Semua yang diperintahkan adalah membawa kebaikan, keselamatan, keberuntungan, dan kebahagiaan. Demikian juga larangan-Nya, semata-mata untuk mencegah kita dari kehancuran. Allah melarang kita mendekati zina, berjudi, minum khamr, melakukan korupsi, dan larangan-larangan yang lain karena semua itu akan membawa kehancuran bagi kehidupan manusia.

 

By Ahmad Turmudi, S.Ag
Guru Tafsir Ilmu Tafsir  MA. Al-Hidayah
Dikutip dari Buku Tafsir Ilmu Tafsir kelas 11 Kurikulum 13 tahun 2015 dengan berbagai perubahan

 


34 komentar:

  1. Nama : lailatul mahfudoh
    Kls : Xl iik

    BalasHapus
  2. Nama: Ibnu chafid
    Kelas:XI IIK

    BalasHapus
  3. Nama : Ramadhani Husnul Nurtika
    Kelas: XI IIK

    BalasHapus
  4. Nama: Shinta Herwinda Aulia
    Kelas:XI IIK

    BalasHapus
  5. Nama : Laila zakiyatul awalia
    Kelas: XI iik

    BalasHapus
  6. Nama : Wardatusofiyah
    Kelas: XI IIK

    BalasHapus
  7. Nama:Antin Nur Baiti
    Kelas:XI IIK

    BalasHapus
  8. Nama: Najwa mufidha
    Kelas: XI IIK

    BalasHapus
  9. Nama :Maysyaroh Nur Hayati
    Kelas:XI iik

    BalasHapus
  10. Nama:Restu Dwi Prasetyo
    Kelas:X1 IIK

    BalasHapus
  11. Nama :Aulia Abidatul Ukhro
    Kelas:XI iik

    BalasHapus
  12. Nama: Dewi Fathimatuz Zahra Makuasong
    Kls : XI IIK

    BalasHapus
  13. Nama:Aurila fadiyah az zahra
    Kelas:XI IIK

    BalasHapus
  14. Nama:Rizqia nuril fajrin
    Kelas :Xl llk

    BalasHapus
  15. Nama:Kenes kalih candra kirana mawardi
    Kelas:XI IIK

    BalasHapus
  16. Nama:Roffi Ardana
    Kelas:XI IIK

    BalasHapus
  17. Nama:Ali Mustofa
    Kelas:XI IIK

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Nama: Ilham Sofawi
    Kelas :XI IIK

    BalasHapus
  20. Nama:Nur Anifatul Jannah
    kelas:XI IIK

    BalasHapus
  21. Nama:Yesika Vitri Patrisiyah
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  22. Nama:Fatihah Dewi Nurul Nawa
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  23. Nama:Fizna Brilliana Qurrota Akyun
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  24. Nama:Mia Ayu Nur Hayati
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  25. Nama:Hanifah Maisa Rosyidah
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  26. Nama: Errika Nisrinal Khoiriyah
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  27. Nama:Rania Putri Oktafiana Ramandani
    Kelas: X1 MIA

    BalasHapus
  28. Nama:Halimatus Syaniyah
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  29. Nama:Octhavia evelyne chandra
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  30. Nama:Ita Widyawati
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  31. Nama:Anisa Rohmatul Fajri
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  32. Nama:Nadia Cintia Bella
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  33. Nama: marliana Cahya Wulan Ndari
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus
  34. Nama:Mela Anggita P
    Kelas:XI MIA

    BalasHapus