TAAT PADA ALLAH DAN ROSUL-NYA
KUNCI HIDUP BAHAGIA
1. Ayo Membaca surah an-Nur [24] ayat 54 dengan tartil :
قُلْ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟
ٱلرَّسُولَ ۖ فَإِن تَوَلَّوْا۟ فَإِنَّمَا عَلَيْهِ مَا حُمِّلَ وَعَلَيْكُم مَّا
حُمِّلْتُمْ ۖ وَإِن تُطِيعُوهُ تَهْتَدُوا۟ ۚ وَمَا عَلَى ٱلرَّسُولِ إِلَّا
ٱلْبَلَٰغُ ٱلْمُبِينُ
Arti: Katakanlah: "Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang".
2. Ayo
Memaknai Mufradat Penting dengan kerja keras
•
Kata
أَطِيعُوا۟ (taatlah), mengandung makna perintah untuk mengikuti dan mematuhi apa yang menjadi obyek ketaatan dengan syarat tertentu yang disertai dengan ciri-ciri tertentu dalam perilaku, baik dinyatakan maupun dirahasiakan. Penyebutan kata أَطِيعُوا۟ Rasul أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ yang dirangkai dengan kata Allah dan menunjukkan bahwa ketaatan kepada Rasul harus dilakukan dengan tanpa syarat, sekaligus menunjukan bahwa tidak ada perintah Rasul yang salah atau keliru dan tidak ada yang bertentangan dengan perintah Allah Swt
•
Kata
تَوَلَّوْا۟ (berpaling) maksudnya pembicaraan ini ditujukan kepada orang- orang yang mendapat perintah untuk taat kepada Allah dan Rasulullah. Yaitu, walaupun mereka tidak taat, maka sesungguhnya “telah tertunaikanlah” kewajiban Rasul itu yaitu menyampaikan risalah. Sedang, (jika mereka tidak taat) maka kewajiban untuk taat kepada Allah dan Rasul-Nya “belumlah tertunaikan”. Jika mereka taat, maka akan mendapat petunjuk. Dan sesungguhnya, kewajiban Rasul itu hanyalah menyampaikan amanat Allah secara jelas dan gamblang.
Kata
مَا حُمِّلَ (dibebankan) untuk menggambarkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Rasulullah. Hal ini mengesankan bahwa hal tersebut akan terus terpikul dengan berat sampai terselesaikanya tugas.
3. Ayo
Memahami Q.S. An-Nur [24]: 54
Selanjutnya, ayo ananda sekalian pelajari uraian berikut ini dan lebih baik lagi jika ananda mengembangkannya dengan mencari materi tambahan dari sumber belajar lainnya! Taat kepada Allah dan Rasul-Nya adalah sikap yang harus dimiliki oleh setiap umat Islam. Taat yang dimaksud adalah kesetiaan menjunjung serta mengerjakan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya. Ketaatan selain kepada Allah dan Rasul-Nya tidaklah mutlak dan bersyarat, yaitu jika tidak bertentangan dengan apa-apa yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah dan Rasulullah. Hal ini sebagai ditegaskan dalam QS. An-Nisa’ [4] : 59:
7 يَٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى
ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ
وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ
خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur`an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
Kata perintah taat (أَطِيعُوا۟ ) tercantum sebelum lafaz
“Rasul” dan lafaz “Allah”, tetapi tidak
tercantum sebelum lafaz “ulil amri. Hal ini menandakan bahwa ketaatan pada ulil
‘amri ini adalah hanya jika tidak bertentangan atau tidak melanggar perintah
atau larangan Allah dalam Al-Qur`an dan Rasulullah baik dalam Hadis.
Sebaliknya, jika ulil ‘amri ini taat Allah dan Rasulullah maka ketaatan kepada
ulil ‘amri adalah wajib. Para ulama
berbeda pendapat mengenai makna ulil amri. Ada yang mencoba meluaskan makna
ulil amri dengan semua ulama dan umara`. Ada yang hanya melihat pada ulama saja
(ahlul ‘ilm). Sejumlah kitab tafsir, khususnya kitab tafsir klasik semisal
Tafsir aṭ-Ṭabari dan Ruh al-Ma’ani, hanya menyebutkan contoh ulil amri adalah
jabatan atau profesi yang dipandang penting pada masanya. Sedangkan, Tafsir
al-Maragi, yang merupakan kitab tafsir yang ditulis pada abad 20 ini,
menyebutkan contoh-contoh ulil amri itu tidak hanya berkisar pada ahlul ḥalli
wal ‘aqdi, ulama, pemimpin; tetapi juga memasukkan profesi wartawan, buruh,
pedagang, juga petani.
Nama : lailatul mahfudoh
BalasHapusKls : 11 iik
Nama:Rizqia nuril fajrin
BalasHapusKelas:11 iik
Nama:Antin Nur Baiti
BalasHapusKelas:11 IIK
Nama: kenes kalih Candra Kirana M
BalasHapuskelas: XI IIK
Nama: Shinta Herwinda Aulia
BalasHapusKelas:XI IIK
Nama:Najwa Mufidha
BalasHapusKelas:XI IIK
Nama: Laila Zakiyatul Awalia
BalasHapusKls :XI IIK
Nama:
BalasHapusNama:Dewi Fathimatuz Zahra Makuasong
BalasHapusKls:XI IIK
Nama:Nur Anifatul Jannah
BalasHapusKls:XI IIK
Nama:Ramadhani Husnul Nurtika
Kls:XI IIK
Nama:Nur Anifatul Jannah
BalasHapusKls:XI IIK
Nama:Ramadhani Husnul Nurtika
BalasHapusKls:XI IIK
Nama:Ilham Sofawi
BalasHapusKls :XI IIK
Nama;Rezta aulianisa putri
BalasHapusKelas;X1 IIK
Nama;Restu Dwi Prasetyo
BalasHapusKelas;X1 IIK
Nama;Ali Mustofa
BalasHapusKelas;X1 IIK
Nama:Roffi Ardana
BalasHapusKelas;X1IIK
Nama:Anisa Rohmatul Fajri
BalasHapusKelas:XI MIA
Nama:Nadia Cintia Bella
BalasHapusKelas:XI MIA
Nama:Yesika Vitri Patrisiyah
BalasHapusKelas:XI MIA
Nama: Errika Nisrinal Khoiriyah
BalasHapusKelas:XI MIA
Nama:Rania Putri Oktafiana Ramandani
BalasHapusKelas:X1 MIA
Nama:Halimatus Syaniyah
BalasHapusKelas:XI MIA
Nama:Mela Anggita Putri
BalasHapusKelas:XI MIA
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama:Fatihah Dewi Nurul Nawa
BalasHapusKelas:XI MIA
Nama:Latifah Badi'atur Rahmah
BalasHapusKelas:xl MIA