Kamis, 09 September 2021

Perbedaan-Perbedaan Tafsir, Takwil, Terjemah dan Ilmu Tafsir

 

BAB II

Tafsir, Takwil, Terjemah dan Ilmu Tafsir Al-Qur`an


5. Perbedaan Tafsir Dengan Terjemah

Tafsir dengan terjemah (baik tarjamah ḥarfiyah dan tarjamah tafsīriyah) tidak sama. Antara keduanya terdapat perbedaan-perbedaan, antara lain sebagai berikut:

No

TERJEMAH

TAFSIR

1

Terjadi perpindahan bahasa dari bahasa pertama ke bahasa terjemah (kedua), bahasa pertama tidak melekat pada bahasa terjemah

Selalu ada keterkaitan dengan bahasa asalnya dan tidak mesti adanya pemindahan bahasa

2

Tidak boleh اِسْتِطْرَادٌ (penguraian melebihi dari sekedar pemindahan bahasa)

اِسْتِطْرَادٌ harus dilakukan apabila usaha menerangkan makna ayat baru dapat dicapai dengan penguraian secara meluas

3

Dituntut terpenuhinya semua makna dan maksud yang ada dalam bahasa yang diterjemahkan

Adanya usaha menerangkan masalah, baik keterangan itu secara ijmālī (garis besarnya) maupun secara tafṣīlī (terperinci)

4

Penerjemah diakui sudah melakukan penerjemahan apabila ia telah berhasil memindahkan makna bahasa yang pertama ke bahasa terjemah

Pengakuan didapatkan dari orang yang sepaham dengan yang membaca hasil penafsiran

 

6. Perbedaan Tafsir Dengan Takwil

Dilihat dari segi bahwa tafsir dan takwil itu fungsinya adalah menjelaskan makna aya-ayat Al-Qur`an, keduanya tidak ada perbedaan. Perbedaan terlihat ketika dilihat dari ciri masing-masing. Perbedaan-perbedaan tersebut adalah :

No

TAFSIR

TAKWIL

1

Menyangkut hal yang lebih umum

Berkenaan dengan ayat-ayat yang bersifat khusus, seperti pada  ayat-ayat mutasyābihāt.

2

Bila ada dalil-dalil yang menguatkan penafsiran, boleh ditegaskan bahwa demikianlah yang dikehendaki oleh Allah swt.

Menguatkan salah satu makna dari sejumlah kemungkinan makna yang dipunyai oleh al-Qur`an, dengan tidak meyakini bahwa demikianlah yang dikehendaki oleh Allah swt.

3

Menerangkan makna ayat melalui pendekatan riwāyāt

Pendekatan pengembangan keilmuan

4

Menerangkan makna-makna yang tersurat

Menerangkan makna-makna yang tersirat

5

Menerangkan makna kalimat, baik makna hakiki maupun majazi-nya

Menerangkan makna bāin atau menerangkan hakikat yang dikehendaki

6

Berhubungan dengan makna-makna ayat yang biasa-biasa saja

Berhubungan dengan makna-makna yang suci (مَعَانٍ قُدْسِيَّةٍ)

7

Penjelasan makna dalam tafsir telah diberikan oleh Al-Qur`an sendiri

Penjelasan makna dalam takwil diperoleh melalui eksplorasi dengan memanfaatkan ilmu-ilmu alatnya

7. Perbedaan Ilmu Tafsir Dengan Tafsir

Dari uraian di atas tergambar bahwa ilmu tafsir berbeda dengan tafsir. Antara kedua terjalin hubungan yang sangat kuat, namun satu sama lainnya berbeda. Perbedaan itu dapat dilihat dari segi-segi antara lain :

No

ILMU TAFSIR

TAFSIR

1

Dari segi kedudukannya

 “Alat” untuk menafsirkan

“Pekerjaan atau hasil” dari usaha menafsirkan

2

Dari segi tujuan mempelajari keduanya

agar mengetahui  “bagaimana” cara menafsirkan Al-Qur`an atau agar mampu menafsirkan

Untuk mengetahui “apa” maksud atau kandungan ayat-ayat Al-Qur`an

3

Dari segi kitab-kitabnya atau materinya

Kitab-kitab ‘Ulūm al-Qur`an atau ‘ilm at-tafsīr

Misal : Manāḥil al-‘Irfān Fī ‘Ulūm al Qur’ān (karya Abd. ‘Aim Az-Zarqānī)

Kitab-kitab Tafsir ialah kitab-kitab yang secara khusus disusun dalam memahami maksud ayat-ayat Al-Qur`an

Misal : Tafsir Al-Marāgī (karya Musṭafā Al-Mārāgī)

4

Dilihat dari segi sebab-akibat

Mampu menafsirkan Al-Qur`an

Belum tentu menyebabkan orang bisa menafsirkan atau mengetahui tafsir al-Qur`an.

 

By. Ahmad Turmudi, S.Ag

Guru Tafsir Ilmu Tafsir MA. Alhidayah Kendal 

Sumber pengambilan Buku Tafsir Ilmu tafsir peminatan keagamaan kelas 10 K-13, 2014


14 komentar: