PEMBINAAN
PRIBADI , KELUARGA DAN
MASYARAKAT
a.
Ayo Membaca QS An Nisa’ (4) :
9
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً
ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا
b.
Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting
dari QS An
Nisa’ (4) : 9
KOSA
KATA |
ARTI |
KOSA
KATA |
ARTI |
وَلْيَخْشَ |
Hendaklah takut |
تَرَكُوا |
Meninggalkan |
خَلْفِهِمْ |
Dibelakang mereka |
ذُرِّيَّةً |
Keturunan |
ضِعَافًا |
Lemah |
خَافُوا عَلَيْ |
Mereka kawatir |
فَلْيَتَّقُوا |
Maka hendaklah mereka bertakwa |
وَلْيَقُولُوا |
Hendaklah mereka berucap |
قَوْلا |
ucapan |
سَدِيدًا |
benar |
c.
Ayo Memaknai Mufradāt Penting
makna Kata (#´Ïy)
terdiri dan huruf sin dan dal yang menurut pakar bahasa Ibn Faris menunjuk kepada makna meruntuhkan sesuatu kemudian memperbaikinya. la juga berarti istiqamah/ konsistensi. Kata ini juga digunakan untuk menunjuk kepada sasaran. Seorang yang menyampaikan sesuatu/ucapan yang benar dan mengena tepat pada sasarannya, dilukiskan dengan kata ini. Dengan demikian kata
Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar
Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi
اﻟﺨﺸﻴﺔ: al Khasyah
: rasa takut dalam keadaan aman
ﻗﻮﻻ ﺳﺪﻳﺪا : Qaulan sadida:
perkataan adil dan benar
Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah
وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ
خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ
(Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka) Kalimat ini ditujukan bagi para wali dan yang diwasiati untuk mengasuh anak yatim yang didalamnya terdapat nasehat bagi mereka agar memperlakukan anak yatim yang mereka asuh sebagaimana mereka memperlakukan anak-anak mereka yang khawatir akan kesejahteraan anak-anak mereka setelah mereka meninggal.
وَلْيَقُولُوا۟ (dan hendaklah mereka mengucapkan)
Yakni para wali mengucapkan kepada anak-anak yatim. Atau orang yang hadir saat sakaratul maut mengucapkan kepada orang yang akan meninggal tersebut.
قَوْلًا
سَدِيدًا (perkataan yang benar)
Yakni yang sesuai dengan kebenaran
dan keadilan, sebagaimana telah disebutkan.
d.
Ayo menerjemahkan QS An Nisa’ (4) : 9
“
dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
(kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah
dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.”
e. Ayo Memahami QS An Nisa’ (4) : 9
1.
Kandungan Ayat
Menurut Tafsir Departemen Agama Indonesia, ayat ini
berkaitan dengan penringatan Allah kepada orang-orang yang telah
mendekati akhir hayatnya supaya mereka memikirkan, janganlah meninggalkan
anak-anak atau keluarga yang lemah terutama tentang kesejahteraan hidup mereka
di kemudian hari. Untuk itu selalulah bertakwa dan mendekatkan diri kepada
Allah. Selalulah berkata lemah lembut terutama kepada anak yatim yang menjadi
tanggung jawab mereka. Perlakukanlah mereka seperti memperlakukan anak kandung
sendiri.
Ayat ini menurut Ibnu Katsir ditujukan kepada mereka yang menjadi wali
anak-anak yatim, agar memperlakukan anak-anak yatim itu, seperti perlakuan yang
mereka harapkan kepada anak-anaknya yang lemah bila
kelak para wali itu meninggal dunia sekaligus ancaman kepada mereka
yang menggunakan harta anak yatim secara aniaya.
Dalam konteks ayat di atas keadaan sebagai anak-anak
yatim pada hakikatnya berbeda dengan anak-anak kandung, dan ini menjadikan
mereka lebih peka, sehingga membutuhkan perlakuan yang lebih hati-hati dan
kalimat-kalimat yang lebih terpilih, bukan saja yang kandungannya benar, tetapi
juga yang tepat. Sehingga kalau memberi informasi atau menegur, jangan sampai
menimbulkan kekeruhan dalam hati mereka, tetapi teguran yang disampaikan hendaknya
meluruskan kesalahan sekaligus membina mereka.
Rasulullah
saw., yang dulu juga pernah menjadi anak yatim, sangat menyayangi anak yatim.
Orang-orang yang mengasihi dan merawat anak yatim memiliki kedudukan yang
istimewa. Bagi orang yang diserahkan tanggung jawab kepadanya untuk memelihara
anak yatim beserta harta peninggalan yang mereka warisi, maka wajib bagi orang
itu untuk merawat mereka dengan baik dan memanfaatkan harta tersebut bagi
sebaik-baik kepentingan mereka. Haram bagi orang itu untuk menggunakan harta
anak yatim yang berada di bawah tanggungan mereka, kecuali secukupnya untuk
bertahan hidup, ketika benar-benar dalam keadaan tidak mampu. (QS. An Nisa (4)
: 2).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAbhirama Garda N.H
BalasHapus12 IPA
Afrillia Yulfa Ummami
BalasHapus12 IPA
Shafa Hayuningtiyas
BalasHapus12 IPA
Fitria Aisyah Rumdani
BalasHapus12 IPA
Dony Irwansyah
BalasHapus12 IPA
Wulandari
BalasHapus12 IPA
Dian Sukma Ayuni
BalasHapus12 IPA
Rika Agustina
BalasHapus12 IPA
Clara Titis Eka F
BalasHapus12Ipa
Istiqomah
BalasHapus12 IPA
Aulliya shalsabilla
BalasHapus12 IPA
Susun Widyawati Maharani
BalasHapus12 IPA
Alviana Kusuma Wardani
BalasHapus12 IPA
Risalatun najwa
BalasHapus12 IPA
Iztiah nur biati
BalasHapus12 IPA
Indah Wahyuningsih
BalasHapus12 IPA
Carlista Alistiya Putri
BalasHapus12 IPA
Eli lestari
BalasHapus12 KAG
Rosalinda Diva Elisia
BalasHapus12 kag
Najidu Ali Muhammad
BalasHapus12 kag
Nur Suaibatul Islamiyah
BalasHapus12 KAG
Hani Devina Sholichah
BalasHapus12 kag
Khoirun Nisa
BalasHapus12 kag
Annur Wafiq Hazizah
BalasHapus12 kag
Alfenia Anisatul Azizah
BalasHapus12 kag
Minachurrofiqoh 12 kag
BalasHapusIsti Kamilatun Nisa
BalasHapus12 kag
Rini Muawanah
BalasHapus12 KAG