Sabtu, 21 Agustus 2021

PEMBINAAN PRIBADI , KELUARGA DAN MASYARAKAT

 

PEMBINAAN PRIBADI , KELUARGA DAN MASYARAKAT 

 

a.      Ayo Membaca QS An Nisa’  (4) : 9

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوا اللَّهَ وَلْيَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا

 

b.   Ayo mengartikan beberapa mufradāt penting dari QS An Nisa’  (4) : 9

 

KOSA KATA

ARTI

KOSA KATA

ARTI

وَلْيَخْشَ

Hendaklah takut

تَرَكُوا

Meninggalkan

خَلْفِهِمْ

Dibelakang  mereka

ذُرِّيَّةً

Keturunan

ضِعَافًا

Lemah

خَافُوا عَلَيْ

Mereka kawatir

فَلْيَتَّقُوا

Maka hendaklah mereka bertakwa

وَلْيَقُولُوا

Hendaklah mereka berucap

قَوْلا

ucapan

سَدِيدًا

benar

 

 

c.    Ayo Memaknai Mufradāt Penting

makna Kata (#´ƒÏy)

terdiri dan huruf sin dan dal yang menurut pakar bahasa Ibn Faris menunjuk kepada makna meruntuhkan sesuatu kemudian memperbaikinya. la juga berarti istiqamah/ konsistensi. Kata ini juga digunakan untuk menunjuk kepada sasaran. Seorang yang menyampaikan sesuatu/ucapan yang benar dan mengena tepat pada sasarannya, dilukiskan dengan kata ini. Dengan demikian kata

Aisarut Tafasir / Syaikh Abu Bakar Jabir al-Jazairi, mudarris tafsir di Masjid Nabawi

اﻟﺨﺸﻴﺔ: al Khasyah : rasa takut dalam keadaan aman

ﻗﻮﻻ ﺳﺪﻳﺪا : Qaulan sadida: perkataan adil dan benar

Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah

وَلْيَخْشَ الَّذِينَ لَوْ تَرَكُوا۟ مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوا۟ عَلَيْهِمْ

(Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka) Kalimat ini ditujukan bagi para wali dan yang diwasiati untuk mengasuh anak yatim yang didalamnya terdapat nasehat bagi mereka agar memperlakukan anak yatim yang mereka asuh sebagaimana mereka memperlakukan anak-anak mereka yang khawatir akan kesejahteraan anak-anak mereka setelah mereka meninggal.

 وَلْيَقُولُوا۟ (dan hendaklah mereka mengucapkan)

Yakni para wali mengucapkan kepada anak-anak yatim. Atau orang yang hadir saat sakaratul maut mengucapkan kepada orang yang akan meninggal tersebut.

قَوْلًا سَدِيدًا (perkataan yang benar)

Yakni yang sesuai dengan kebenaran dan keadilan, sebagaimana telah disebutkan.

 

d.      Ayo menerjemahkan QS An Nisa’  (4) : 9

“ dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.”

 

e.       Ayo Memahami QS An Nisa’  (4) : 9

1.    Kandungan Ayat

Menurut Tafsir Departemen Agama Indonesia, ayat ini  berkaitan dengan penringatan Allah kepada orang-orang yang telah mendekati akhir hayatnya supaya mereka memikirkan, janganlah meninggalkan anak-anak atau keluarga yang lemah terutama tentang kesejahteraan hidup mereka di kemudian hari. Untuk itu selalulah bertakwa dan mendekatkan diri kepada Allah. Selalulah berkata lemah lembut terutama kepada anak yatim yang menjadi tanggung jawab mereka. Perlakukanlah mereka seperti memperlakukan anak kandung sendiri.

Ayat ini menurut Ibnu Katsir ditujukan kepada mereka yang menjadi wali anak-anak yatim, agar memperlakukan anak-anak yatim itu, seperti perlakuan yang mereka harapkan kepada anak-anaknya yang lemah bila kelak para wali itu meninggal dunia sekaligus ancaman kepada mereka yang menggunakan harta anak yatim secara aniaya.

Dalam konteks ayat di atas keadaan sebagai anak-anak yatim pada hakikatnya berbeda dengan anak-anak kandung, dan ini menjadikan mereka lebih peka, sehingga membutuhkan perlakuan yang lebih hati-hati dan kalimat-kalimat yang lebih terpilih, bukan saja yang kandungannya benar, tetapi juga yang tepat. Sehingga kalau memberi informasi atau menegur, jangan sampai menimbulkan kekeruhan dalam hati mereka, tetapi teguran yang disampaikan hendaknya meluruskan kesalahan sekaligus membina mereka.

Rasulullah saw., yang dulu juga pernah menjadi anak yatim, sangat menyayangi anak yatim. Orang-orang yang mengasihi dan merawat anak yatim memiliki kedudukan yang istimewa. Bagi orang yang diserahkan tanggung jawab kepadanya untuk memelihara anak yatim beserta harta peninggalan yang mereka warisi, maka wajib bagi orang itu untuk merawat mereka dengan baik dan memanfaatkan harta tersebut bagi sebaik-baik kepentingan mereka. Haram bagi orang itu untuk menggunakan harta anak yatim yang berada di bawah tanggungan mereka, kecuali secukupnya untuk bertahan hidup, ketika benar-benar dalam keadaan tidak mampu. (QS. An Nisa (4) : 2).

 

Edited by
Ahmad Turmudi, S.Ag
Guru Tafsir Ilmu Tafsir MA. Al-Hidayah Kendal
Berdasarkan Kurikulum  Madrasah Aliyah 2013


29 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus