Selasa, 16 Februari 2021

ETOS KERJA QS.Al-Jumu’ah: 9-11


 ETOS KERJA

a. QS.  Al-Jumu’ah:   9-11

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿ ٩ فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ  ﴿ ١٠  وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا ۚ قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ ۚ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ ﴿ ١١


b. Mufradat QS.Al-Jumu’ah:9-11

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ

Wahai orang-orang

فَضْلِ اللَّهِ

Rizki Allah

آمَنُوا

Mereka beriman

وَاذْكُرُوا

Dan kalian ingatlah

إِذَا نُودِيَ

Ketika diseru

اللَّهَ

Allah

لِلصَّلَاةِ

Untuk Sholat

كَثِيرًا

Denga banyak

مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ

Di hari Jumat

لَعَلَّكُمْ

Agar kalian

فَاسْعَوْا

Bersegeralah kalian

تُفْلِحُونَ

Kalian beruntung

إِلَىٰ

Untuk

وَإِذَا رَأَوْا

Jika mereka melihat

ذِكْرِ اللَّهِ

Sholat jumat

تِجَارَةً

Jual beli

وَذَرُوا

Tinggalkanlah kalian

أَوْ

Atau

الْبَيْعَ

Jual beli

لَهْوًا

Permainan

ذَٰلِكُمْ

Hal itu

انْفَضُّوا

Mereka bubar

خَيْرٌ

Lebih baik

إِلَيْهَا

Menuju

لَكُمْ

Bagi kalian

وَتَرَكُوكَ

Mereka tinggalkanmu

إِنْ كُنْتُمْ

Jika kalian

قَائِمًا

Berdiri

تَعْلَمُونَ

Mengetahui

قُلْ

Katakan

فَإِذَا

Maka jika

مَا

Apa

قُضِيَتِ

Telah dilakukan

عِنْدَ اللَّهِ

Di sisi Allah

الصَّلَاةُ

Sholat

خَيْرٌ

Lebih baik

فَانْتَشِرُوا

Bertebarlah

مِنَ اللَّهْوِ

Dari permainan

فِي الْأَرْضِ

Di bumi

وَمِنَ التِّجَارَةِ

Dan dari jual beli

وَابْتَغُوا

Dan kalian carilah

وَاللَّهُ

Dan Allah

مِنْ

Dari

خَيْرُ الرَّازِقِينَ 

Pemberi rizki terbaik

 

c. Mari Memaknai Mufradat Penting QS.    Al-Jumu’ah:   9-11

 

1). Kata (ذِكْرِ اللَّهِ ) dzikr Allâh yang dimaksud adalah shalat dan khutbah karena  itulah agaknya sehingga ayat di atas menggunakan kata dzikr Allah.

2). Kata ( فَاسْعَوْا ) fas’au terambil dari kata ( سعَيَ ) sa›â yang pada mulanya berarti berjalan cepat tapi bukan berlari. Kata ini dipahami dengan “agar menuju ke Masjid, berjalan dengan penuh wibawa”, ada pula yang memahami kata tersebut dengan berjalan kaki, dan itu menurut mereka adalah anjuran bukan syarat.

3). Kata  terambil dari kata al-Jum’u yang berarti berkumpul. Karena para pemeluk Islam berkumpul pada hari itu sekali dalam seminggu di tempat-tempat peribadatan yang besar. Sementara dalam bahasa Arab kuno, hari Jum’at di kenal dengan nama hari ‘Arubah, dimana ummat-ummat terdahulu diperintahkan untuk melaksanakan ibadah pada hari tersebut.

d. Mari Menterjemahkan QS. Al-Jumu’ah: 9-11

 9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

10. apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

11. dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisiAllah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki

e. Mari Memahami  QS. Al-Jumu’ah: 9-11

Allah telah memilih hari Jum’at sebagai hari besar untuk peribadatan bagi kaum Muslimin karena pada hari ini Dia telah menyempurnakan penciptaan mahluk-Nya. Panggilan untuk  melaksanakan shalat jumat sangat tegas, bahkan seseorang yang sedang berniagapun harus menghentikan aktifitas perniagaanya dan bersegera memenuhi panggilan muadzin untuk melaksanakan  ibadah shalat juma’at. Bukan mengabaikan seruan muadzin dan memilih kesesatan seperti kaum Yahudi yang lebih memilih hari Sabtu sebagai hari besar peribadatan mereka, dan juga kaum Nasrani yang memilih hari Minggu sebagai hari ibadah mereka. Menunaikan ibadah shalat jum’at merupakan kewajiban bagi laki-laki mukmin

mukalaf. Panggilan untuk melaksanakan shalat jumat petunjuk ayatnya sangat  tegas. Bahkan orang yang sedang berniagapun harus ditinggalkan dan bersegera  memenugi panggilan muadzin dan meninggalkan semua pekerjaannya untuk segera shalat juma’at.

Al-Qur’an secara tegas memberi dorongan kepada umat Islam agar memiliki etos kerja tinggi, untuk tampil sebagai pekerja keras dan berprestasi. Untuk menggapai keberuntungan hidup, tidaklah hanya cukup tenggelam dalam masalah ritual formal (ibadah mahdhah). Tetapi hendaknya  dimanifestaasikan dalam ibadah aktual.

Pada tafsiran ayat “fantasyirû fil ardh: bertebaranlah di muka bumi”, seharusnya mampu memberikan efek batin, berupa ilham untuk menjadikan orang mukmin sebagai sosok manusia yang memiliki prestasi tinggi (achievement), yang didalam ayat tersebut dinyatakan dengan“carilah karunia Allah”. Jadi ayat ini harus dilihat dalam pengertian dan tafsiran yang memberikan makna riil (workable), sehingga umat Islam menjadi sosok umat pilihan yang punya potensi mencapai amal prestati yang dibanggakan dan berdimensi luas.

         Orang mukmin yang beretos kerja tinggi hendaknya dilandasi  spiritualitas yang kuat dan istiqamah  yang dalam ayat itu dilambangkan dengan berdzikir yang banyak, niscaya akan berpeluang besar meraih keberuntungan dan kesuksesan.

Hikmah yang bisa diambil dari ayat ini, bahwa  Islam sangat menghargai orang yang memiliki etos kerja tinggi, tidak menunggu bantuan orang lain, apalagi bermalas-malasan. Dengan berkerja keras, peluang meraih hasil lebih terbuka dan tinggi. Wal hasil, rizki pun bisa didapatkan. Dari rizki itu, banyak yang bisa diperbuat, yaitu bisa berzakat, berinfak, bersedekah dan membantu untuk kepentingan umum. 

Edited By: Ahmad Turmudzi Zhein

Tidak ada komentar:

Posting Komentar