ETOS KERJA
a. QS. Al-Jumu’ah: 9-11
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ
فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ
إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ ﴿ ٩﴾ فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا
مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ ﴿ ١٠﴾ وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انْفَضُّوا إِلَيْهَا
وَتَرَكُوكَ قَائِمًا ۚ قُلْ مَا عِنْدَ اللَّهِ خَيْرٌ مِنَ اللَّهْوِ وَمِنَ
التِّجَارَةِ ۚ وَاللَّهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ ﴿ ١١﴾
b. Mufradat QS.Al-Jumu’ah:9-11
يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ |
Wahai
orang-orang |
فَضْلِ
اللَّهِ |
Rizki
Allah |
آمَنُوا |
Mereka
beriman |
وَاذْكُرُوا |
Dan
kalian ingatlah |
إِذَا نُودِيَ |
Ketika
diseru |
اللَّهَ |
Allah |
لِلصَّلَاةِ |
Untuk
Sholat |
كَثِيرًا |
Denga
banyak |
مِنْ يَوْمِ
الْجُمُعَةِ |
Di
hari Jumat |
لَعَلَّكُمْ |
Agar
kalian |
فَاسْعَوْا |
Bersegeralah
kalian |
تُفْلِحُونَ |
Kalian
beruntung |
إِلَىٰ |
Untuk |
وَإِذَا
رَأَوْا |
Jika
mereka melihat |
ذِكْرِ
اللَّهِ |
Sholat
jumat |
تِجَارَةً |
Jual
beli |
وَذَرُوا |
Tinggalkanlah
kalian |
أَوْ |
Atau |
الْبَيْعَ |
Jual
beli |
لَهْوًا |
Permainan |
ذَٰلِكُمْ |
Hal
itu |
انْفَضُّوا |
Mereka
bubar |
خَيْرٌ |
Lebih
baik |
إِلَيْهَا |
Menuju |
لَكُمْ |
Bagi
kalian |
وَتَرَكُوكَ |
Mereka
tinggalkanmu |
إِنْ كُنْتُمْ |
Jika
kalian |
قَائِمًا |
Berdiri |
تَعْلَمُونَ |
Mengetahui
|
قُلْ |
Katakan |
فَإِذَا |
Maka
jika |
مَا |
Apa |
قُضِيَتِ |
Telah
dilakukan |
عِنْدَ
اللَّهِ |
Di
sisi Allah |
الصَّلَاةُ |
Sholat |
خَيْرٌ |
Lebih
baik |
فَانْتَشِرُوا |
Bertebarlah |
مِنَ
اللَّهْوِ |
Dari
permainan |
فِي الْأَرْضِ |
Di
bumi |
وَمِنَ
التِّجَارَةِ |
Dan
dari jual beli |
وَابْتَغُوا |
Dan
kalian carilah |
وَاللَّهُ |
Dan
Allah |
مِنْ |
Dari |
خَيْرُ
الرَّازِقِينَ |
Pemberi
rizki terbaik |
c. Mari Memaknai Mufradat Penting QS. Al-Jumu’ah: 9-11
1). Kata (ذِكْرِ اللَّهِ )
dzikr Allâh yang dimaksud adalah shalat dan khutbah karena itulah agaknya
sehingga ayat di atas menggunakan kata dzikr Allah.
2). Kata ( فَاسْعَوْا )
fas’au terambil dari kata ( سعَيَ )
sa݉ yang pada mulanya berarti berjalan cepat tapi bukan berlari. Kata ini
dipahami dengan “agar menuju ke Masjid, berjalan dengan penuh wibawa”, ada pula
yang memahami kata tersebut dengan berjalan kaki, dan itu menurut mereka adalah
anjuran bukan syarat.
3). Kata terambil dari kata al-Jum’u yang berarti berkumpul. Karena para pemeluk Islam berkumpul pada hari itu sekali dalam seminggu di tempat-tempat peribadatan yang besar. Sementara dalam bahasa Arab kuno, hari Jum’at di kenal dengan nama hari ‘Arubah, dimana ummat-ummat terdahulu diperintahkan untuk melaksanakan ibadah pada hari tersebut.
d. Mari Menterjemahkan QS. Al-Jumu’ah: 9-11
9. Hai orang-orang
beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, Maka bersegeralah kamu
kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
10. apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di
muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu
beruntung.
11. dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah: “Apa yang di sisiAllah lebih baik daripada permainan dan perniagaan”, dan Allah Sebaik-baik pemberi rezki
e. Mari Memahami QS.
Al-Jumu’ah: 9-11
Allah telah memilih hari Jum’at sebagai hari besar
untuk peribadatan bagi kaum Muslimin karena pada hari ini Dia telah
menyempurnakan penciptaan mahluk-Nya. Panggilan untuk
melaksanakan shalat jumat sangat tegas, bahkan seseorang yang sedang berniagapun harus menghentikan aktifitas
perniagaanya dan bersegera memenuhi
panggilan muadzin untuk melaksanakan
ibadah shalat juma’at. Bukan mengabaikan
seruan muadzin dan memilih kesesatan seperti kaum Yahudi yang lebih memilih hari Sabtu sebagai hari besar peribadatan
mereka, dan juga kaum Nasrani yang memilih
hari Minggu sebagai hari ibadah mereka. Menunaikan
ibadah shalat jum’at merupakan kewajiban bagi laki-laki mukmin
mukalaf. Panggilan untuk melaksanakan shalat jumat petunjuk ayatnya sangat tegas. Bahkan orang yang sedang berniagapun harus ditinggalkan dan bersegera memenugi panggilan muadzin dan meninggalkan semua pekerjaannya untuk segera shalat juma’at.
Al-Qur’an secara tegas memberi dorongan kepada umat
Islam agar memiliki etos kerja tinggi, untuk tampil sebagai pekerja keras dan
berprestasi. Untuk menggapai keberuntungan hidup, tidaklah hanya cukup
tenggelam dalam masalah ritual formal (ibadah mahdhah). Tetapi
hendaknya dimanifestaasikan dalam ibadah
aktual.
Pada tafsiran ayat “fantasyirû fil ardh: bertebaranlah di muka bumi”, seharusnya mampu memberikan efek batin, berupa ilham untuk menjadikan orang mukmin sebagai sosok manusia yang memiliki prestasi tinggi (achievement), yang didalam ayat tersebut dinyatakan dengan“carilah karunia Allah”. Jadi ayat ini harus dilihat dalam pengertian dan tafsiran yang memberikan makna riil (workable), sehingga umat Islam menjadi sosok umat pilihan yang punya potensi mencapai amal prestati yang dibanggakan dan berdimensi luas.
Orang mukmin
yang beretos kerja tinggi hendaknya dilandasi
spiritualitas yang kuat dan istiqamah
yang dalam ayat itu dilambangkan dengan berdzikir yang banyak, niscaya
akan berpeluang besar meraih keberuntungan dan kesuksesan.
Hikmah yang bisa diambil dari ayat ini, bahwa Islam sangat menghargai orang yang memiliki etos kerja tinggi, tidak menunggu bantuan orang lain, apalagi bermalas-malasan. Dengan berkerja keras, peluang meraih hasil lebih terbuka dan tinggi. Wal hasil, rizki pun bisa didapatkan. Dari rizki itu, banyak yang bisa diperbuat, yaitu bisa berzakat, berinfak, bersedekah dan membantu untuk kepentingan umum.
Edited By: Ahmad Turmudzi Zhein
Tidak ada komentar:
Posting Komentar